Kamis, 26 November 2015

Kondisi pengukuran M0, M1, M2 & M3 sesuai ISO 13655

Pengantar
Hampir semua kertas dan karton yang dipergunakan sebagai bahan cetak dan kemasan menggunakan bahan pemutih yang disebut OBA (optical brightening agent) atau FBA (fluorescent brightening agent) atau FWA (fluorescent whitening agent). Bahan OBA tersebut memiliki sifat yang dapat menyerap cahaya ultraviolet sampai violet dengan panjang gelombang spektral antara 340nm hingga 400nm serta memendarkan kembali menjadi cahaya biru dengan panjang gelombang antara 420nm hingga 470nm (https://en.wikipedia.org/wiki/Optical_brightener).
Sementara itu alat ukur sprektrofotometer pada masa lalu masih menggunakan pencahayaan tunggal yaitu lampu tungsten yang mempunyai spektral pencahayaan mirip dengan standar pencahayaan CIE A (lihat: http://pengantar-warna.blogspot.co.id/2013/01/memahami-pencahayaan_9229.html). Kondisi pengukuran tersebut (dengan cahaya tunggal mirip pencayahaan standar A) disebut Kondisi Pengukuran M0.  
Pencahayaan standar CIE A tersebut mengandung sedikit sinar ultraviolet, yang konsekuensinya tidak mudah dapat mensimulasikan pencahayaan standar CIE D50. Oleh karena itu sejak tahun 2009, hampir semua pembuat alat ukur spektrofotometer melengkapi sumber pencahayaan dengan cahaya tambahan yang mampu memberikan porsi spektral kuat cahaya yang lebih besar di bagian cahaya ultraviolet dan violet.
Artikel ini mencoba memberikan kejelasan tentang latar belakang, definisi kondisi pengukuran dan penggunaannya.


 ISO 13655 Graphic technology — Spectral measurement and colorimetric computation for graphic arts images mendefinisikan kondisi pengukuran singkatnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Kondisi pengukuran M0
Mereferensikan penggunaan spektrofotometer yang menggunakan cahaya tunggal jenis lampu pijar yang mempunyai distribusi kuat cahaya relatif mirip dengan pencahayaan standar CIE A (pencahayaan standar tersebut mempunyai korelasi dengan temperatur warna 2.856 K)
Penekanan kesesuaian terhadap pencahayaan standar CIE A pada nilai spektral dengan panjang gelombang antara 400nm hingga 700nm membuat porsi kuat cahaya di bagian ultaviolet (UV) terabaikan. Oleh karena itu apabila dibutuhkan informasi lebih yang dapat menunjukan pengaruh sifat berpendarnya cahaya yang disebabkan oleh hadirnya cahaya ultraviolet maka direkomendasikan menggunakan alat ukur spektrofotometer dengan kondisi pengukuran M1.

Kondisi pengukuran M1
Untuk meminimalisasi perbedaan hasil pengukuran dengan berbagai alat ukur yang disebabkan adanya sifat pemendaran kembali dari OBA di dalam kertas dan/atau pemendaran kembali dari tinta cetak dibutuhkan pencahayaan dalam alat ukur yang cocok dengan pencahayaan standar CIE D50.
Penggunaan alat ukur dengan kondisi pengukuran M1 dapat memberikan konsistensi pengukuran dengan analisa visual di bawah kotak cahaya (light box / viewing booth) yang sesuai dengan persyaratan ISO 3664.
Ada dua metode yang memungkinkan alat ukur spektrofotometer dapat memenuhi kesesuaian dengan kondisi pengukuran M1.
  1. Distribusi kuat spektral dari alat ukur yang sampai pada bahan yang diukur harus sesuai dengan pencahayaan standar CIE D50. Juga sesuai dengan persyaratan pada kondisi pemantauan P1 pada ISO 3664. Metode ini harus digunakan ketika pengaruh OBA dan warna-warna berpendar (fluorescent) menjadi fokus perhatian.
  2. Sebuah metode kompensasi yang dapat mengontrol dan mengatur kuat radiasi pada bagian sinar UV dapat dipergunakan tanpa harus mengubah atau menambah sumber cahaya. Ini dapat dilakukan dengan mengatur pencahayaan sehingga dicapai kuat cahaya relatif sesuai dengan pancahayaan standar CIE D50. Kompensasi ini ditujukan untuk mengkoreksi pengaruh pemendaran oleh OBA pada materi cetak.

Kesesuaian alat ukur terhadap kondisi pengukuran M1 dapat dievaluasi dengan cara mengukur materi acuan teruji (CRM - certified reference material). Pengukuran dengan dan tanpa energi UV akan menunjukan perbedaan nilai CIE b* lebih besar dari 3.

Kondisi pengukuran M2
Untuk mengabaikan perbedaan pengukuran akibat terjadinya pemendaran dari OBA perlu membatasi cahaya ultraviolet agar tidak sampai pada materi yang akan diukur. Hal ini dapat dilakukan dengan melengkapi mekanisme alat ukur spektrofotometer dengan menambahkan sebuah filter diantara sumber cahaya dengan materi yang akan diukur
Pada alat spektrofotometer umumnya ditambahkan filter UV-cut tyang mempunyai karateriska transparensi sebagai berikut:
  • Untuk panjang gelombang diatas 420nm, tingkat tranparensi lebih besar daripada 85%;
  • Pada panjang gelombang 410 nm, tingkat transparensi lebih kecil daripada 50%;
  • Pada panjang gelombang 400 nm, tingkat transparensi lebih kecil daripada 10%;
  • Pada panjang gelombang 395 nm, tingkat transparensi lebih kecil daripada 1%.

Dengan data pengukuran M2 dapat ditentukan apakah materi yang diukur tersebut mengandung OBA atau tidak. Apabila tidak terlihat adanya perbedaan yang berarti pada pengukuran dengan kondisi M0, M1 dan M2 maka dapat dipastikan materi yang diukur tersebut tidak mengandung OBA.

Kondisi pengukuran M3
Meskipun pantulan cahaya langsung adalah yang paling utama dan cepat mencapai mata kita, kadang kala terjadi pembauran kuat radiasi akibat refleksi cahaya lainnya. Menginstalasi sebuah filter polarisasi silang akan meniadakan refleksi cahaya yang tidak diinginkan.
Namun filter-filter semacam ini akan mengabsorbsi cahaya ultraviolet pada kadar yang lebih tinggi daripada sebuah filter UV-cut, oleh karena itu penggunaan filter polarisasi tersebut biasanya digabung dengan penggunaan filter UV-cut (lihat kondisi pengukuran M2).
Kondisi pengukuran M3 biasanya diaplikasikan untuk mengontrol ketebalan tinta cetak pada cetak offset litografi lembaran. Data pengukuran M3 yang dikonversikan ke nilai density biasanya tidak menunjukan perbedaan yang berarti pada saat tinta basah dan kering.

Aplikasi penggunaan kondisi pengukuran M0, M1, M2 dan M3

M0
M11
M12
M2
M3
Mengukur pengaruh OBA

ü
ü
ü

Mengukur tinta fluorescent

ü



Mengukur materi cetak tanpa OBA
ü
ü
ü
ü

Mangabaikan pengaruh OBA



ü
ü
Mengabaikan pantulan permukaan pertama




ü
 Tabel dikutip dari [2]
Catatan dan kesimpulan
·        Definisi tentang kondisi pengukuran M0, M1, M2 dan M3 dari alat spektrofotometer adalah hanya terkait pada pencahayaan yang dipakai untuk mengukur warna (pencahayaan standar CIE A, CIE D50, membatasi porsi cahaya UV dan mengarahkan cahaya dari sudut tertentu), dan sama sekali tidak berhubungan dengan apa yang akan diukur. Tetapi oleh karena sifat pengukuran yang spesifik, maka kondisi pengukuran tertentu dapat diasumsikan untuk mengaplikasikan pengukuran khusus, seperti M3.
·        Pada keterangan tentang penggunaan kondisi pengukuran pada alat ukur X-rite eXact instrument (X-rite eXact Instrument, User guide halaman 10) terdapat informasi:
  • M0: Reflectance measured with A Illuminant, previously called: No-Filter, UV-included
  • M1: Reflectance measured with D50 Illuminant, previously called: Daylight or D65-Filter
  • M2: Reflectance measured with A Illuminant excluding UV component, previously called: UV Cutoff Filter, UV excluded
  • M3: Reflectance measured with cross-polarized A Illuminant excluding UV component, previously called: Polarized-Filter


BRAVO GRAFIKA INDONESIA

Referensi:

  1. ISO 13655 Graphic technology — Spectral measurement and colorimetric computation for graphic arts images
  2. Raymond Cheydleur, Kevin O’Connor: X-rite incorporate [2011] - The M Factor…What Does It Mean?
  3. X-rite eXact Instrument, User guide