Selasa, 23 Desember 2008

Color Chips, Color Guide vs. Color Chart

Dalam ilmu grafika "panduan warna" adalah hal yang paling penting untuk disimak, "panduan warna" ini bisa berupa benda yang warnanya perlu kita ikuti dalam mereproduksi warna, mengukur dan membandingkan adalah rutinitas yang tidak dapat dihinfari dalam mereproduksi watna; Namun kadang kala pelanggan bisa hanya menyebut nama/nomor warna yang ada dalam buku panduan warna. Untuk inilah percetakan wajib mengenal buku-buku panduan warna yang sering dipakai oleh pelanggannya.

Color Chips
Color Chips adalah contoh warna dengan tujuan sebagai panduan warna dalam mereproduksi warna; biasanya merupakan sobekan yang diambil dari buku warna atau hasil cetakan.

Pada baris pertama menunjukan contoh warna-warna khusus yang biasanya dapat dibuat oleh pabrik tinta cetak, di Indonesia ada beberapa pabrik tinta cetak antara lain: Cemani Toka, DIC Graphics, Sakata Inx, Toyoindo, Inkote, Printcolor, Siegwerk. Sementara ada beberapa perusahaan yang memberikan jasa pencampuran tinta (Color Matching) yang tinta cetak dasarnya dari beberapa pabrik di dalam maupun diluar negeri, seperti: Valspar, Toyo Ink, Esae dll.

Penggunaan Warna Khusus ini perlu dicermati, karena trend reproduksi warna (terutama di industri cetak kemas) warna khusus tersebut dapat dikombinasikan penggunaannya dengan warna lain (Bump Plate, Pantone Hexachrome, System Opaltone) à Multi Color Process; Apabila ini terjadi maka pabrik tinta akan menyesuaikan pembuatan tintanya agak transparent, agar tidak terjadi Ink Trapping Error.
3 Color Chips pada baris kedua adalah contoh warna yang dapat dibuat dari kombinasi mencetak dengan 4 warna proses, yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black; disingkat CMYK. Tinta Cetak warna proses harus memenuhi kriteria tertentu agar kombinasi warnanya dapat ditebak. (Lihat penjelasan tentang warna proses CMYK di: Model Warna CMYK)

Warna kombinasi pada baris ketiga merupakan panduan warna kombinasi dari model warna RGB (Red, Green, Blue), warna-warna ini hanya dapat ditampilkan dengan alat optik seperti layar monitor; Warna-warna RGB sebenarnya tidak pernah dicetak dan tidak diperuntukan untuk panduan mencetak warna. Tetapi apabila sampai ada Color Chip jenis ini dapat dikategorikan sebagai warna khusus.
Sobekan atau bahkan produk asli tidak dapat digunakan sebagai panduan warna karena secara teknis tidak dapat diukur, sehingga sering terjadi perdebatan. Namun karena keterbatasan dari perusahaan pemberi order cetak, pada kenyataannya banyak percetakan yang menerima contoh-contoh warna jenis seperti ini dari pelanggan mereka. Hal ini perlu direduksi dengan memperkenalkan lebih intent penggunaan Digital Proofing.
Untuk memenuhi kebutuhan akan panduan warna dibuatlah buku tentang panduan warna dan yang sering kita jumpai adalah Color Guide (termasuk yang dapat disobek sebagai Color Chips) dan Color Chart.

Color Charts
Agar mendapatkan pengertian yang lebih bermanfaat, saya mendefinisikan Color Chart sebagai buku panduan warna kombinasi dari warna-warna proses (baik model warna CMYK atau Pantone Hexachrome atau sistem warna proses lainnya).

Dalam memproduksi Color Chart beberapa hal perlu diperhatikan, agar Color Chart dapat berhasil guna:


  1. Ketebalan tinta pada saat mencetak harus normal sesuai dengan teknik pencetakannya, jangan terlalu dipaksakan untuk mendapatkan kepekatan warna (color density) atau warna (CIELab) yang ditentukan (biasanya untuk Cetak Offset Lithography sekitar 1μ); apabila tidak tercapai kepekatan / warna yang diharapkan, tanyakan kepada pabrik tinta yang bersangkutan dan mintalah untuk menaikan Kekuatan Warna (Color Strength) tinta tersebut.
  2. Mengatur Nilai Pembesaran Raster (Tone Value Increase / TVI) atau lebih sering disebut Dot Gain hingga sesuai dengan standard cetak, biasanya 22% untuk mencetak Offset Lithography diatas Coated Paper dengan frekuensi raster 150 lpi.
  3. Mencetak dengan variasi dan toleransi seminimal mungkin, total variasi dan toleransi maximum ΔEab = 4 adalah nilai yang ideal untuk produksi Color Chart.
  4. Mengukur parameter warna dengan cara yang benar, pergunakan Spectrophotometer merk Techkon atau X-Rite sudah banyak beredar di Indonesia.
Apabila mengacu pada standard internasional, hendaknya tinta cetak yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi ISO 2846 dan pada saat mencetak Color Charts tersebut sesuai dengan parameter ISO 12647.

Pada bulan Juli 2011 ATGMI (Asosiasi Teknik Grafika dan Media Indonesia) telah meluncurkan sebuah buku Color Chart yang cukup baik

Color Guide
Buku panduan warna Color Guide saya definisikan menjadi 2 macam, yang pertama adalah Buku Panduan Warna yang hanya mencantumkan warna dan yang kedua adalah Formula Guide, yaitu buku panduan warna yang mencantumkan dengan formula apa warna dapat dibuat, biasanya buku seperti ini mempunyai 2 bagian, yaitu bagian Warna Dasar (Basic Colors) dan Warna Campuran (Matching Colors).
Color Guides keluaran Pantone adalah yang paling banyak kombinasi serta versinya, untuk cetak kertas saja ada Coated Solid, Uncoated Solid, Metallic Colors dan Pastel Colors.
Membuat Color Guides memerlukan rol penintaan khusus, agar oscillating roll (roll geser yang berfungsi meratakan tinta pada posisi antara Inkkey Zones) tidak membaurkan warna tinta lainnya. Dibawah ini saya illustrasikan mencetak 2 halaman pertama Pantone Solid Coated. Dengan memanfaatkan mesin cetak dua warna, unit cetak cetak pertama mencetak label hitam dan unit cetak kedua mencetak 14 warna sekaligus; Unit cetak kedua ini dimodifikasi baik bak tinta maupun rol tinta nya. Jadi sekali lintasan akan menghasilkan 4 x 2 halaman pertama buku Pantone Solid Coated.





References:

http://www.colorguides.net/

http://opaltone.com/Color-Books-109.cms

http://eci.org/doku.php?id=en:colorstandards:offset

http://www.xrite.com/top_Products.aspx





Minggu, 02 November 2008

Model Warna CMYK


CMYK (adalah kependekan dari cyan, magenta, yellow-kuning, dan black-hitam, dan biasanya juga sering disebut sebagai 'warna proses' atau 'empat warna'). CMYK adalah sebuah model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Istilah CMYK juga biasanya digunakan untuk menjelaskan proses pencetakan itu sendiri. Meskipun terdapat beberapa methode pencetakan yang diterapkan pada percetakan, operator cetak, pembuat mesin cetak dan urutan penintaan, proses pewarnaan umumnya berurutan sesuai dengan singkatannya, yaitu CMYK.

Bagaimana hubungan RGB - CMYK

Secara teori sebenarnya model warna CMY (tanpa Black - Hitam) adalah kebalikan secara langsung dari model warna RGB, dalam hal ini bisa ditarik analogi fungsi konversi sederhana seperti:
fungsi [r,g,b] = cmy2rgb (c,m,y)
r = 1.0 - c;
g = 1.0 - m;

b = 1.0 - y;

Namun faktanya, model warna RGB yang banyak dijumpai dalam metode reproduksi warna alat-alat optik, seperti Camera Digital, Layar Monitor atau Pemindai Warna sangat tergantung pada komponen alat; sedangkan model warna CMY(+K) tergantung pada parameter proses pencetakan, baik teknologi pencetakan maupun bahan-bahan materi cetak dan tinta yang dipergunakan. Kedua model warna tersebut memiliki ketergantungan dalam memvisualkan warna.
Oleh karena itu tidak ada rumusan yang sederhana dalam mengkonversi warna RGB ke CMYK atau kebalikannya. Seperti:
fungsi [r,g,b] = cmyk2rgb (c,m,y,k)
r = 1.0 - (c+k);
g = 1.0 - (m+k);

b = 1.0 - (y+k);

Membandingkan peralatan optik RGB seperti layar monitor dengan hasil cetak CMYK sangatlah sulit (lihat inset: perbandingan model warna RGB dan CMYK), karena baik komponen peralatan maupun pigmen (zat warna) tinta berbeda sekali.
Meskipun tidak ada rumusan yang sederhana untuk mengkonversi RGB ke dalam model warna CMYK namun banyak yang berusaha mengimplementasikan proses konversi tersebut diatas. Proses ini biasa disebut dengan Color Management System.
Dengan memanfaatkan profil warna (color profile) sebuah aplikasi software menghitung dan mengkonversi kedua data model tersebut.


Mengapa CMYK bukan CMY
Teori Penyerapan Warna (Substractive Color Model) mengatakan bahwa Cyan akan meyerap gelombang cahaya Red-Merah, Magenta akan menyerap gelombang cahaya Green-Hijau dan Yellow akan menyerap gelombang cahaya Blue - Biru adalah utopia semata.
Dalam penerapannya mustahil didapatkan tinta-tinta tersebut diatas yang murni dapat menyerap seluruh gelombang cahaya yang seharusnya diserap. Oleh karena itu suka atau tidak suka ada saja sebagian gelombang cahaya yang tidak diinginkan (Unwanted Color) yang masih dipantulkan sehingga membuat kesalahan warna atau sering disebut hue error.
Meskipun ketiga tinta primer tersebut (CMY) masing-masing memantulkan gelombang cahaya warna yang tidak diinginkan, tapi porsinya berbeda, tinta Cyan memantulkan cahaya Merah yang lebih besar dibandingkan dengan cahaya Green - Hijau yang dipantulkan oleh tinta Magenta demikian juga cahaya Biru oleh tinta Yellow.
Setelah kita menyadari bahwa penumpukan ketiga wa
rna CMY masih memantulkan sedikit cahaya.
Oleh karena itu dalam proses pencetakan di
tambahkan warna Black - Hitam sebagai warna ke-4, agar reproduksi warna dapat menghasilkan kepekatan warna hitam yang diinginkan. (Lihat komentar: Mungkin karena fungsi inilah warna ke-4 tersebut sering kali disebut Key, karena tinta blacK merupakan kunci agar cetakan dapat menghasilkan warna pekat sekali)
 

lihat juga artikel di wikipedia "Benefits of using black ink" di CMYK.

silakan lihat seputar GCR dan Grey Balance

 

Warna Proses / Empat Warna
Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga dapat dicapai hasil yang (relative) sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 Tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut Tinta / Warna Proses. Tinta Proses adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik cetak tertentu, seperti offset lithography, rotogravure, letterpress atau sablon. Berbeda dengan Tinta yang hanya digunakan satu lapisan (single layer), karena tinta yang digunakan dapat ditumpuk-tumpuk, maka sifat tinta proses harus memenuhi standard tertentu, seperti spesifikasi warna (dalam model warna CIELab) dan nilai Opaqcity/Transparency. Kesalahan warna dalam penumpukan 2 macam tinta tersebut disebut: Ink Trapping Error (berbeda dengan Layout Trapping Error). (ISO 2846-1 hingga ISO 2846-5 adalah standar yang ditetapkan oleh badan standarisasi international terhadap warna dan nilai transparency dari tinta proses 4 warna CMYK masing-masing untuk proses pencetakan: Sheet-fed and heat-set web offset lithographic printing, Coldset offset lithographic printing, Publication gravure printing, Screen printing dan Flexographic printing. Lihat: perbedaan Standar Warna di industri grafika ISO 2846 dan ISO 12647) Teknik separasi saat ini sudah berkembang; Penggunaan 4 tinta proses masih dominan, tapi metode menambah warna tinta cetak berkembang pesat. Teknologi HiFi Color dikembangkan beberapa pihak antara lain Pantone mengembangkan Proses Hexachrome dan Opaltone. Pada teknik Digital Inkjet Printing, perkembangan Warna Proses sedemikian pesatnya, hal ini didorong lantaran karena masalah teknis (kecilnya nozzle dalam printing head), maupun persaingan untuk menghadirkan reproduksi warna yang sempurna (sesuai dengan target pasar yang dituju), ada tinta-tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey, Matt Black, Orange dan Green dll.
Jadi Empat Warna adalah spesifik untuk penyebutan proses pewarnaan dengan menggunakan CMYK.

Singkatan Key untuk K dalam CMYK & Komentar artikel Cyan Magenta Yellow Key di wikipedia bahasa Indonesia

Melihat perkembangan penggunaan warna hitam - Black dalam separasi warna seperti yang dijelaskan diatas memberikan sedikit makna pentingnya warna hitam dalam separasi 4 warna.
Karena tinta Hitam tidak mempunyai nuansa warna (undefined hue), maka warna hitam baik dipakai untuk mencampur separasi gambar tidak mengubah nuansa warna. Tinta Hitam hanya berfungsi untuk memperkeruh warna atau orang awam akan melihat gambar menjadi lebih gelap.
Mungkin karena inilah singkatan K dalam CMYK menjadi Key bukan blacK.

Padahal vendor alat pemindai warna terdahulu seperti Dr. Hell, Crosfield dan Dainippon Screen menggunakan singkatan K (atau kadang kala: Bk) pada panel kontrol warna untuk menghindari salah sebut dengan Blue - Biru.
Bagi saya pengertian Key malah mengaburkan makna dan fungsi warna Hitam pada proses reproduksi warna.
Mengomentari adanya artikel Cyan Magenta Yellow Key di wikipedia bahasa Indonesia saya jadi bingung karena Key tidak ada hubungan dengan warna maupun nama warna yang biasa dikenal (lihat: Daftar Warna di Wikipedia). Tapi apabila kita buka halaman Key pada defi
nisi utama halaman model warna CMYK versi Inggris, maka redirected ke Keyline (dalam ruang lingkup keyline design --> design grafis. Keyline adalah garis-garis yang dipergunakan baik sebagai sketsa awal maupun penegasan akhir dalam merancang design yang biasanya menggunakan warna Hitam). Makna Key menjadi rancu lagi, karena sebelumnya Key yang terjemahan lepas adalah Kunci disebutkan merupakan kunci dari teori separasi warna.
-------------------------------------------------------------
copy artikel tersebut:

Cyan Magenta Yellow Key, atau sering disingkat sebagai CMYK adalah proses pencampuran pigmen yang lazim digunakan percetakan. Tinta process cyan, process magenta, process yellow, process black dicampurkan dengan komposisi tertentu dan akurat sehingga menghasilkan warna tepat seperti yang diinginkan. Bahkan bila suatu saat diperlukan, warna ini dengan mudah bisa dibentuk kembali.
Sistem CMYK juga digunakan oleh banyak printer kelas bawah karena keekonomisannya.
-------------------------------------------------------------

Penulisan Warna dalam Model Warna CMYK

Sebuah warna dalam model warna CMYK dituliskan dalam beberapa bentuk, seperti:
CMYK(c,m,y,k) atau Cc Mm Yy Kk, dimana c,m,y,k masing-masing memiliki domai 0 ~ 100, seperti Schoolbus yellow = CMYK(0,15,95,0) atau C0 M15 Y100 K0 artinya warna Schoolbus Yellow mempunyai komposisi dalam model warna CMYK sebagai berikut:
tinta Magenta 15% ditambah/ditumpuk dengan tinta Yellow 95%.

Perkembangan separasi terakhir simbol c dan m dengan huruf kecil juga dipakai untuk menyebutkan Warna Light Cyan dan Light Magenta. (Jadi mohon dibedakan
antara Nama warna dan Nilai komponen warna)

Warna Primer, Sekunder dan Tersier (definisi yang perlu dikaji ulang, mengingat hitam / black tidak mempunyai fungsi mengubah nilai jenis warna...)
Warna Primer dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisi hanya terdiri dari 1 macam warna, seperti CMYK (100,0,0,0) atau CMYK (0,50,0,0) atau CMYK (0,0,0,20).
Warna Sekunder dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya menggunakan campuran 2 (dua) macam tinta proses, seperti C
MYK (100,70,0,0), CMYK (0,100,100,0).
Sedangkan Warna Tersier dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya terdiri dari 3 (tiga) macam) warna proses.


Dalam salah satu halaman di situs December Communication Inc. terdapat contoh dan nama warna-warna dalam model warna CMYK, seperti: gainsboro, tomato, cat eye, cool mint etc.

Color Steps
Color Steps adalah kotak-kotak yang disusun sedemikian rupa dan digunakan untuk mengontrol warna pada saat mencetak, biasanya kotak-kotak dengan komposisi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% untuk masing-masing warna primer dan sekunder (lihat gambar).
Namun kadang kala tidak berurutan dan mencantumkan komposisi (terutama pada) warna primer untuk 1%, 2%, 3%, 4%, 5% serta 95%, 96%,97%, 98% dan 99%. Kotak-kotak seperti ini digunakan khusus untuk mengontrol kemampuan mencetak titik raster dari proses cetak tertentu.
Komposisi 100% disebut Warna Solid.



---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Colorimetry:
Apabila warna proses CMYK diukur dengan alat spectrophotometer, data spektral dapat dilihat di: Kurva Spektral Warna Proses
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 20 Oktober 2008

Spektrum Cahaya

Bahan: http://en.wikipedia.org/wiki/Visible_spectrum


Color Wavelength
violet 380–450 nm
blue 450–475 nm
cyan 475–495 nm
green 495–570 nm
yellow 570–590 nm
orange 590–620 nm
red 620–750 nm

Sabtu, 11 Oktober 2008

Model Warna RGB

Bahan: http://en.wikipedia.org/wiki/RGB_color_model;
http://en.wikipedia.org/wiki/Hex_triplet#Hex_triplet

Model warna RGB adalah model warna berdasarkan konsep penambahan kuat cahaya primer yaitu Red, Green dan Blue.
Dalam suatu ruang yang sama sekali tidak ada cahaya, maka ruangan tersebut adalah gelap total. Tidak ada signal gelombang cahaya yang diserap oleh mata kita atau RGB (0,0,0). Apabila kita menambahkan cahaya merah pada ruangan tersebut, maka ruangan akan berubah warna menjadi merah misalnya RGB (255,0,0), semua benda dalam ruangan tersebut hanya dapat terlihat berwarna merah. Demikian apabila cahaya kita ganti dengan hijau atau biru.

Apabila kita melanjutkan percobaan memberikan 2 macam cahaya primer dalam ruangan tersebut seperti (merah dan hijau), atau (merah dan biru) atau (hijau dan biru), maka ruangan akan berubah warna masing-masing menjadi kuning, atau magenta atau cyan. Warna-warna yang dibentuk oleh kombinasi dua macam cahaya tersebut disebut warna sekunder.

Lihatlah kombinasi warna RGB di bawah ini:



Warna Tersier adalah warna yang hanya dapat terlihat apabila ada tiga cahaya primer, jadi apabila kita non-aktifkan salah satu cahaya, maka benda tersebut berubah warna. Contoh warna tersier seperti abu-abu, putih.

Pada perhitungan dalam program-program komputer model warna direpresentasi dengan nilai komponennya, seperti dalam RGB (r, g, b) masing-masing nilai antara 0 hingga 255 sesuai dengan urusan masing-masing yaitu pertama Red, kedua Green dan ketigha adalah nilai Blue dengan demikian masing-masing komponen ada 256 tingkat. Apabila dikombinasikan maka ada 256 x 256 x 256 atau 16.777.216 kombinasi warna RGB yang dapat dibentuk.
















Dalam mendesign web warna RGB kerapkali direpresentasikan dengan Hex Triplet atau kombinasi 2 pasang bilangan hexadecimal, seperti #FF5D25 artinya Red = FF atau 15*16 + 15 = 255, Green = 5D atau 5*16 + 13 = 93 dan Blue = 25 atau 2*16 + 5 = 37. Jadi RGB (255,93,37)

Color Hexadecimal Color Hexadecimal Color Hexadecimal Color Hexadecimal
aqua #00FFFF green #008000 navy #000080 silver #C0C0C0
black #000000 gray #808080 olive #808000 teal #008080
blue #0000FF lime #00FF00 purple #800080 white #FFFFFF
fuchsia #FF00FF maroon #800000 red #FF0000 yellow #FFFF00


Konsep Model Warna RGB kita jumpai di peralatan seperti:
- Televisi
- Camera Foto
- Pemindai Warna

Diskusi iseng: Apa yang lucu apabila ruang diskotek dibuat terang benderang atau permainan lampu air mancur Monas diadakan pada siang hari....

Sabtu, 27 September 2008

3 dimensi Warna

Warna didefinisikan sebagai sensasi yang dapat diterima oleh mata manusia dari gelombang elektro magnetik pada panjang gelombang tertentu (380nm ~ 780nm) dan menempati ruangan 3 dimensi (abstraksi: bola), yaitu:
  1. Jenis Warna (hue), adalah sensasi yang diterima oleh jaringan syaraf manusia berupa nuansa, seperti merah, kuning, hijau dll.
  2. Kejenuhan Warna (chroma, saturation), adalah sensasi kuat lemahnya warna. Putih, abu-abu dan hitam adalah warna dengan Kejenuhan Warna mendekati 0
  3. Kecerahan atau Kekeruhan Warna (value, lightness, brightness), adalah sensasi keruh-jernihnya warna

Model warna ini disebut Model HSV, berkembang menjadi HSL atau HSB.

Lihat:

Tugas:
1. pelajari apa perbedaan antara model warna HSV dengan model warna HSL
2. berilah warna pada bola pingpong putih yang dapat mem-visualkan model warna HSL

Jenis Warna (Hue) didefinisikan melingkar yang mempunyai satuan derajat, lebih jelasnya dapat dilihat di: Roda Warna (Color Wheel)


silakan coba: online color wheel & selamat belajar ...

Rabu, 17 September 2008

Tidak harus CMYK

Ketika saya tanya jumlah warna pada satu hasil cetakan, sebagian menyatakan 4 warna CMYK, saya kagum karena sudah banyak yang tahu bahwa cetakan berwarna biasanya dicetak menggunakan 4 warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black.

Sayangnya bukan itu yang saya maksud.
Saya ingin kita berpikir seperti pelanggan awam yang tidak harus tahu teknik separasi segala macam, sehingga kita mampu berusaha untuk dapat melayani pelanggan dengan versi mereka, ingat apa yang ada dibenak kita bukanlah segalanya...

Mencetak Warna bukan sekedar CMYK..... silakan tunggu akhir semester

Senin, 15 September 2008

Fungsi Identitas, Menamai Warna - Tugas

Hallo,

Menamai Warna: kita perlu memberi nama pada warna tertentu agar komunikasi bagaimana warna yang dimaksud dapat dipahami dengan baik. Banyak yang menamai warna berdasarkan warna alami, seperti burgundi (sejenis anggur merah), biru laut, hijau lemon dll. Meskipun demikian warna tersebut masih mempunyai banyak kombinasi.

Produk-produk tertentu atau warna logo untuk identifikasi biasanya lebih presisi, seperti warna logo merah Gudang Garam International yang berdampak nasional,

Sc

bahkan Schoolbus Yellow

adalah nama warna kuning RGB (255, 216, 0) atau #FFD800 yang dipakai untuk mewarnai bus untuk anak sekolah

adalah standard international yang dapat dikomunikasikan dalam industri yang bersangkutan.

Warna ini dikai karena tulisan warna Hitam diatas Schoolbus Yellow adalah yang paling mudah dibaca.

hoolbus Yellow adalah nama kuning RGB (255, 216,0) atau #FFD800



Setelah mengenal fungsi warna, saya ingin kalian membuat 1 kotak warna kesukaan kotak persegi ukuran 10 x 10 cm diatas kertas HVS.

Tulis informasi:
- Nama kalian
- Dinamakan apa warna tersebut
- Mengapa warna tersebut yang dipilih
- Tuliskan apa pendapat orang lain tentang warna yang kalian pilih (boleh saudara, pacar, orang tua, teman....)

Bawalah ini pada hari Rabu atau Jum'at

Selamat mencoba!

Minggu, 14 September 2008

Fungsi Warna - Bahan Diskusi

Warna mempunyai beberapa fungsi, seperti:
  1. fungsi identitas, dimana orang mengenal sesuai dari warnanya, seperti seragam, bendera, logo perusahaan dll.
  2. fungsi isyarat, warna memberikan tanda-tanda atas sifat dan/atau kondisi, seperti merah bisa memberikan isyarat marah atau bendera putih mengisyaratkan "menyerah"
  3. fungsi psikologis, warna juga memberikan kesan terhadap yang melihat, seperti misalnya warna hijau rumput dapat memberikan kesan yang menyegarkan
  4. fungsi alamiah, warna adalah properti benda tertentu, seperti buah tomat jarang ada yang hitam kan

silakan ditambahkan atau diberi komentar


PEMANFAATAN WARNA DALAM KEMASAN


Warna dalam kemasan dipercaya memiliki pengaruh emosional pada konsumen. Misalnya, panjang gelombang tinggi pada warna merah, oranye dan kuning mengarah pada nilai perangsangan yang kuat serta menyebabkan kegembiraan suasana hati (mood).

Merah

Kerapkali digambarkan dalam pengertian aktif. Merangsang, energik, dan penuh vitalitas. Pasta gigi Close-Up adalah salah satu merek yang secara efektif menggunakan warna merah pada kemasannya.

Oranye

Warna rasa yang kerap diasosiasikan dengan makanan. Berbagai makanan populer menggunakan kemasan warna oranye, seperti sereal Kellog's Mini-Wheat.

Kuning

Warna ini mendapat julukan pemecah perhatian yang baik. Kuning memberi pengaruh keceriaan bagi konsumen. Kodak dan Pennzoil adalah beberapa merek contoh yang menggunakan kemasan berwarna kuning.

Hijau

Mimiliki konotasi kekayaan, kesehatan, ketenangan, dan ketentraman.

Biru

Mengarah pada kesegaran dan rasa dingin. Warna ini kerap diasosiasikan dengan produk-produk pembersih dan cucian, termasuk merek pelembut.

Putih

Melambangkan kemurnian, kebersihan dan kehalusan.

Dikutip dari artikel: Bagaimana Mengekspresikan Brand Value oleh Dyah Hasto Palupi di Majalah MIX 09/V/15 September – 12 Oktober 2008


Jumat, 12 September 2008

Fungsi Warna - Diskusi Pertama




Berikan komentar Anda apabila seragam Polisi dan TNI ganti warna pink?

Selasa, 09 September 2008

Pengantar dan Silabus

Blog ini disiapkan khusus untuk diskusi tentang kuliah Pengantar Warna untuk Politeknik Negeri Media Kreatif jurusan Teknologi Grafika:

Teori Warna untuk Jurusan Teknologi Grafika Semester I
1. Makna Warna
1.1. Apa itu Warna
1.2. Fungsi Warna
1.3. Menamakan Warna

1.4. Warna sebuah Benda
1.5. Spektrum Cahaya
2. Definisi Warna HSV
2.1. Warna adalah Obyek Model 3D
2.2. Model HSV
3. Model Warna RGB - Scientific
3.1. Sistem Warna Additive
3.2. Sumber Cahaya
3.3. Contoh-contoh Warna Additive
3.4. Penomoran Warna RGB – Hex Triplet
4. Model Warna Proses CMYK- Printing
4.1. Sistem Warna Substractive
4.2. Pigment & Dye
4.3. Contoh-contoh Warna Substractive
4.4. Teori Mencampur Warna Pigment - Color Mixing
4.4.1. Penggunaan Warna Transparan
4.4.2. Penggunaan Warna Putih
4.4.3. Penggunaan Warna Hitam
4.4.4. Mengubah Jenis Warna - Mencampur lebih dari 1 Jenis Warna
5. Warna dalam Proses Mencetak
5.1. Memulai dengan Bahan Cetak - Putih (Printing Substrate - White)
5.2. Sekilas tentang Tinta Cetak
5.3. Mencetak dengan Satu Macam Warna - Monochrome
5.4. Halftone - Raster
5.5. Mencetak dengan Warna Proses CMYK
5.5.1. Tinta Warna Proses – CMYK

5.5.2. Buku Panduan Warna Proses – Color Charts
5.5.3. Reproduksi Warna Color Gamut
5.6. Mencetak Menggunakan Warna Khusus
5.6.1. Penggolongan Warna Khusus - Metallic, Flourescent, Pastel

5.6.2. Aplikasi Warna Khusus Duotone
5.6.3. Buku Panduan Formula Mencampur Tinta – Color Formula Guides


Kompetensi:
- Mengenal Warna dan Fungsi Warna
- Aplikasi Penggunaan Warna
- Paham Perlengkapan untuk mengenal Warna
- Mampu mengkombinasikan Penggunaan Warna
- Mengenal Model Warna RGB dan CMYK
- Mengenal Warna Proses dan Warna Khusus

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Warna
http://poynterextra.org/cp/colorproject/color.html
http://www.webexhibits.org/causesofcolor/index.html